Kamis, 17 Januari 2019

LURUH


Apa artinya ketika jiwa lagi tak lagi bersama? Seakan semua canda tawa yang dulu ada terhapus begitu saja. Kita bagai bom waktu, kala itu. Ego masih merasuk pada masing-masing jiwa, hingga tinggal menunggu siapa yang kalah paling pertama.
Entah itu aku, atau kamu?

Kamu pernah berkata, bukankah memperbaiki lebih baik daripada mencari? Tapi apalah daya, masing-masing dari kita tak bisa menetap pada kata “iya”. Kamu punya porsi tersendiri untuk egomu, begitu pun dengan aku.



Hingga saatnya, bom waktu itu meledak pada waktunya. Semua mimpi yang telah kita bagi hanyalah sia-sia. Kita tak lagi bisa satu tujuan. Kamu memilih berbalik arah, jarak membuat kita berubah.

Kita telah berbeda. Jika dulu, kamu adalah alasan bahagiaku tiap harinya, mungkin kini tak lagi sama. Kamu bisa temukan bahagiamu, begitu pun aku.

Untuk kita, dua jiwa yang sama-sama patah..
Aku harap semua cerita akan jadi pelajaran yang membuat kita dewasa. Segala hal yang telah terjadi, berisikan canda tawa dan suka duka, akan menjadi kenang yang tak biasa.
Dan bagaimanapun juga, kita adalah bahagia yang nyaris sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar